Kalurahan WIJIREJO

Sejarah panjang Indonesia sebagai negara kerajaan merupakan bagian dari setiap inci sejarah bangsa dan harus terus dilestarikan keberadaannya. Minimnya tinggalan-tinggalan masa lalu, menjadikan keberadaan sejarah seringkali menjadi banyak versi oleh penutur yang berbeda. Maka, untuk menuliskan kembali sejarah yang terserak, diperlukan proses panjang melalui diskusi-diskusi, dengar pendapat kamituo dan simposium. Sinau bareng merupakan salah satu kegiatan yang turut mendukung gairah penulisan kembali sejarah Panembahan Bodho sebagai cikal-bakal pembentukan masyarakat di wilayah Wijirejo.

Panembahan Bodo berdasarkan penuturan cerita di masyarakat masih merupakan tokoh keturunan bangsawan Majapahit , tepatnya cicit Prabu Brawijaya V dengan nama asli Raden Trenggono. Beliau merupakan putra Raden Kusen, seorang adipati Terung . Raden Kusen putra Raden Aryo Damar dengan Dorowati seorang putri cina yang cantik jelita , sedang Raden Aryo Damar merupakan putra Prabu Brawijaya V , Raja Majapahit. Nama bodho sendiri bukan karena bodoh, tetapi karena salah paham tentang suara gemuruh laut selatan yang dikira sebagai meriam dari penjajah Portugis. Kepindahannya sendiri dari wilayah kerajaan menuju wilayah pedesaan bukan karena tidak memiliki kekuatan politik, tetapi lebih pada menjaga wasiat gurunya untuk tidak lagi mengikuti huru-hara keduniawian.

Menengok sejarah masa lalu, merupakan materi dasar dari Sinau Bareng Caknun. Bahwa materi ngaji itu tidak hanya didapat dari kegiatan mengkaji kitab tetapi juga membaca "kitab" semesta. Materi pembelajaran manusia telah disediakan oleh alam, diolah oleh manusia dan untuk kemaslahatan manusia secara komunal. Sehingga, ketika masyarakat bersama dengan pemerintah sehat jiwa dan raganya, niscaya kemakmuran itu hanya tinggal menunggu waktu saja. Apakah kemakmuran itu akan menyebar di lekuk-lekuk sendi masyarakat ataukah malah justru kemudian kembali pada ekonomi kapitalis, yang kaya semakin kaya dan miskin semakin terinjak. Di sinilah Desa hadir dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara luas di lingkungan wilayah kekuasaannya.