Kalurahan WIJIREJO

Masa remaja merupakan masa-masa pencarian jati diri anak, utamanya usia SMP anak memiliki kebebasan dalam menentukan sikap dan pandangan terhadap permasalahan tanpa memikirkan resiko ke depannya. Karena itulah, pada masa ini adalah masa yang sangat rentan bagi masa depan anak. Terungkapnya beberapa kekerasan taxi online yang dilakukan oleh remaja seusia SMP menunjukkan bahwa anak-anak usia ini perlu mendapatkan pendampingan utamanya oleh orang tua. Fenomena klitih yang sedang marak pada akhir-akhir ini yang ternyata pelakunya anak seusia SMP menunjukkan bahwa hal ini tidak bisa dianggap remeh.

Pada 4 Februari yang lalu, Desa Wijirejo dikejutkan dengan adanya salah paham dalam laga persahabatan antar sekolah yang kemudian oleh para siswa di luar wilayah desa. Kejadian pada hari libur, membuat aparat pun sedikit kecolongan dan harus bergerak cepat untuk menelusuri kejadian ini. Pada hari ini (8/2) diadakan mediasi yang dihadiri oleh 3 kepala sekolah dan dihadiri oleh para siswa yang terlibat dan unsur TNI-Polri. "Kalian sudah kelas 3, tidak ada waktu lagi karena bulan April akan ujian. Saya harap peristiwa ini selesai dan harus dilupakan, kita semua adalah saudara," kata salah satu kepala sekolah.

Dalam kesempatan ini Aiptu Suryono sebagai bhabin memimpin mediasi dengan dilengkapi surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan oleh masing-masing pihak. "Harusnya sudah nol-nol, sehingga buntut yang kita khawatirkan tidak akan terjadi di kemudian hari," Kata Suryono. Kegiatan diawali dengan foto bersama masing-masing pihak didampingi oleh bhabin dan bhabinsa Kecamatan Pandak. Tindakan mediasi secara kekeluargaan dilaksanakan sebagai salah satu peran kepolisian dalam menyelesaikan masalah yang mendidik karena mereka adalah generasi penerus bangsa, masih ada kesempatan.

Dion-red