Kalurahan WIJIREJO

Rerumputan di tepi jalan mulai mongering, pertanda bahwa musim kemarau telah datang. Wijirejo sebagai salah satu desa di kawasan datar Kabupaten Bantul, patut bersyukur karena tidak terkena dampak banjir besar jika penghujan dan masih bisa bertanam saat kemarau tiba. Musim kemarau saat ini sedikit terasa sulit bagi areal persawahan di sebelah Kecamatan Pandak. Di samping karena aliran air mulai menipis, saluran irigasi yang bocor di sana-sini membuat aliran air yang masuk ke areal persawahan berkurang banyak.

Melihat situasi demikian, para petani penggarap lahan pun pada hari Minggu, 21 Mei 2017 berkumpul di area drainase. Sedari pagi, mereka datang dengan menenteng cangkul, sabit, karung dan alat-alat lain yang diperlukan. Setelah jumlahnya cukup, kemudian langsung turun ke saluran drainase untuk memperbaiki kontur drainase seperti mengeruk bagian yang dangkal, membersihkan sampah dan menambal bagian-bagian yang bocor agar volume air yang masuk ke areal persawahan bisa maksimal.

Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas yang patut kita lestarikan sebagai salah satu bentuk budaya gotong-royong yang menjadi cirri khas bangsa. Daripada mencari air sendiri, tentu akan lebih ringan jika diusahakan secara bersama-sama dengan aturan-aturan musyawarah yang telah disepakati. Ke depan, sistem pertanian yang tertata, perawatan saluran yang terjaga dan jiwa sosial yang dipupuk bisa menjadi bagian penting visi Wijirejo menjadi desa yang mandiri dan tangguh secara ekonomi.

(Dion, red)