Kalurahan WIJIREJO

Jika teman-teman berkunjung ke Desa Wijirejo, belum lengkap jika belum berkunjung ke Makam Sewu yang terletak di Pedukuhan Pedak. Sebuah gapura yang berdiri kokoh menyambut kedatangan teman-teman layaknya sebuah pintu keabadian. Suasana damai terlihat dari rimbunnya pohon beringin. Makam yang menjadi saksi peristirahatan terakhir Panembahan Bodho atau Raden Trenggono ini sangat kental dengan perpaduan antara unsur religi dan tradisi.

        Makam Sewu dapat ditempuh selama 13 menit dari pusat kota Bantul ke arah barat. Lokasi makam yang strategis membuatnya sangat mudah untuk dijangkau. Jika dari arah Pruworejo bisa berbelok ke kanan memasuki lampu merah pos polisi Sedayu. Jika dari timur, bisa mampir dulu ke Goa Selarong yang ada di Desa Guwosari. Sedangkan rute yang bisa kita lewati dari Solo menuju bandara baru New Yogyakarta Airport bisa melalui jalan Sedayu-Gesikan dan arah utara melalui jalan Pajangan.

Disisi sebelah barat makam, didirikan sebuah mushola yang berdampingan dengan  sebuah pendopo besar. Struktur bangunannya menampakkan nilai budaya yang melekat bersamanya selama puluhan tahun. Pendopo yang berdiri kokoh tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan adat turun temurun berupa Nyadran Penembahan Bodo setiap seminggu sebelum puasa ramadhan.

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendoakan para leluhur dan sebagai ucapan terimakasih kepada Tuhan atas keselamatan dan kemurahan rezeki. Cara  melestarikan ajaran mulia yang diwariskan  Panembahan Bodo dikemas dengan sangat baik guna menarik perhatian masyarakat dan para peziarah. Musik gamelan Jawa yang mengiringi Gunungan dan Jodhang saat Nyadran menambah cantik prosesi ini. Melalui tradisi yang dilaksanakan sejak tahun 2000 ini, masyarakat memiliki roh dalam melestarikan warisan budaya.  Satu kelestarian yang selaras dengan pernik keistimewaan Yogyakarta tercinta.

Retno Priyatiningsih, Gedongsari