Kalurahan WIJIREJO

Berdasarkan Permendagri 110 Tahun 2016 yang direvisi tahun ini, pemilihan anggota Badan Permusyawarat Desa (BPD) seyogyanya mengalokasikan kuota untuk perempuan. Keterwakilan unsur perempuan, menjamin peran wanita lebih dalam dalam sistem pemerintahan desa. Adanya keterwakilan perempuan, diharapkan bisa menampung dan menggerakkan aspirasi-aspirasi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh perempuan.

Di Kabupaten Bantul sendiri, pada tahun 2017 ini masa jabatan BPD sudah selesai. Diharapkan, anggota BPD yang terpilih sudah bisa dipastikan sebelum bulan 12 ini habis. Sehingga, bulan Januari anggota-anggota BPD yang baru sudah bisa dilantik dan sudah mulai bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Penyegaran perlu dilakukan mengingat kebutuhan desa akan program-program yang mendesak untuk dibenahi.

Pada pemilihan yang dilaksanakan tanggal 18 Desember, telah dilaksanakan musyawarah untuk menentukan anggota BPD dari unsur keterwakilan perempuan. Adapun wakil yang diajukan sejumlah 2 orang yaitu Nuryani, dari pedukuhan Pedak dan Sumaryatun dari pedukuhan Bajang. Dalam musyawarah yang telah dilaksanakan, ditetapkan Nuryani S.Pd sebagai BPD keterwakilan perempuan dengan mendapat 18 suara berbanding 8 suara dari saudara Sumaryatun.

Kegiatan ini dihadiri jajaran Muspika Kecamatan Pandak oleh Camat Pandak Dra. Sri Kayatun, Babinkamtibmas Aiptu Suryono, Ketua TP-PKK Desa Wijirejo Hj. Tsalis Siswanti dan para kader serta perwakilan PKK se-Desa Wijirejo sejumlah 26 orang. "Wajah baru, kita harapkan bisa semakin meningkatkan peran BPD sebagai lembaga Yudikatif. Sehingga, alur kinerja Pemerintah Desa bisa segera berjalan untuk kemajuan berdasarkan undang-undang yang berlaku dan disepakati bersama," tambah Lurah Desa Wijirejo, Drs.H.Murtanda.