Kalurahan WIJIREJO

BANTUL – FPRB Kalurahan Wijirej mengikuti Apel Siaga, Gelar Peralatan, serta Penandatanganan Komitmen Rencana Kontingensi Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Cuaca Ekstrem Kabupaten Bantul Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama saat memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi.

? Keterlibatan Berbagai Elemen

Apel yang diselenggarakan di lapangan (lokasi Apel) ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari personel BPBD, TNI/Polri, relawan dari berbagai organisasi kebencanaan, anggota Jaga Warga, hingga instansi terkait lainnya. Partisipan terlihat mengenakan seragam oranye, melambangkan kesiapan dan semangat kerelawanan dalam penanggulangan bencana.

Tujuan utama dari apel ini adalah:

• Pengecekan Kesiapan Personel: Memastikan semua petugas dan relawan berada dalam kondisi prima dan siap diterjunkan kapan saja.

• Gelar Peralatan: Meninjau dan memastikan semua alat berat, kendaraan operasional, dan perlengkapan evakuasi berfungsi optimal, seperti perahu karet, kendaraan taktis, hingga alat komunikasi.

• Sinergi Antar Instansi: Memperkuat koordinasi dan komunikasi antara seluruh pemangku kepentingan dalam rantai komando penanggulangan bencana.

Puncak acara ditandai dengan Penandatanganan Komitmen Rencana Kontingensi (Renkon). Dokumen Renkon ini memuat skenario terburuk bencana, alokasi sumber daya, dan pembagian tugas yang jelas bagi setiap instansi dan relawan apabila terjadi bencana besar seperti banjir, tanah longsor, atau angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul dalam sambutannya menekankan pentingnya Renkon sebagai panduan aksi. "Penandatanganan komitmen ini bukan hanya seremonial, tetapi ikrar bersama untuk melindungi warga Bantul dari dampak buruk bencana. Dengan Renkon yang matang, respons kita akan lebih cepat, terarah, dan efektif," ujarnya.

Diharapkan, dengan adanya Apel Siaga ini, seluruh komponen di Kabupaten Bantul dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, sehingga potensi risiko dan kerugian akibat bencana hidrometeorologi dapat diminimalisir.