Wayang Panembahan Bodho

Administrator 16 November 2017 08:52:22 WIB

Untuk pertama kalinya, kisah Wayang Kulit Panembahan Bodho diangkat menjadi lakon di Desa Wijirejo. Adalah Ki Warjudi alias Ki Cermo Wignyoutomo sebagai dalang yang menyajikan lakon tersebut. Diangkatnya Lakon Panembahan Bodho menandai bahwa Desa Wijirejo siap menjadi desa rintisan budaya dengan pemaksimalan nilai-nilai histori yang ada dan berkembang di dalam masyarakat. Panembahan Bodo berdasarkan kisah yang beredar di masyarakat Wijirejo merupakan tokoh keturunan bangsawan Majapahit. Beliau adalah cicit Prabu Brawijaya V  alias Raden Trenggono yang merupakan putra Raden Kusen , seorang adipati Terung. Raden Kusen sendiri merupakan putra Raden Aryo Damar dengan Dorowati, seorang putri cina yang cantik jelita , sedang Raden Aryo Damar merupakan putra Prabu Brawijaya V , Raja Majapahit.

 

Sebutan Bodho, dalam bahasa Jawa artinya bodoh, sama dengan goblok merupakan sebutan yang diberikan Sunan Kalijogo karena kesalahan persepsi dalam melawan penjajah. Pada masa itu, Panembahan Bodho mengira kalau penyerangan penajjah dilakukan juga melalui kawasan pantai selatan. Deburan ombak yang menggelegar secara salah persepsi dianggap sebagai bunyi-bunyi dentuman meriam. Kesalahan-kesalahan dari Panembahan Bodho rupa-rupanya juga temurun pada generasi selanjutnya. Seperti ketika masyarakat salah kaprah bersembunyi kalau mendengar suara pesawat. Padahal pesawat-pesawat tersebut membawa hasil bumi/ gula. Atau ketika mendekati kemerdekaan, pabrik gula yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat selanjutnya, dihancurkan karena dianggap menyuport penjajah dalam berperang.

 

Dalam penampilannya, Ki Warjudi secara lengkap menceritakan sejarah singkat tersebut pada babak pertama wayang dimulai. Di samping menampilkan kisah pewayangan dengan lakon baru, turut pula mengambil satu warga remaja untuk menjadi Sinden mendampingi sinden-sinden yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Harapannya, adanya kegiatan-kegiatan budaya bisa memberdayakan sekaligus membina masyarakat untuk turut serta dalam melestarikan kebudayaan yang ada di wilayah Desa Wijirejo.

Komentar atas Wayang Panembahan Bodho

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

INFO GRAFIS

Pengumuman

Anda Bisa Mengirim Tulisan ke Website Desa Wijirejo

Kalender

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License