Kalurahan WIJIREJO

WIJIREJO – Pemerintah Desa Wijirejo pada hari Sabtu, 30 November 2019 melaksanakan kegiatan pembinaan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Wijirejo. Acara ini dimulai pada pukul 09.00WIB yang dipimpin oleh Kasi Pemerintahan sekaligus ketua umum FPRB Desa Wijirejo Bapak Narya Tri Widodo.

Selain dihadiri oleh anggota FPRB Desa Wijirejo, dalam acara ini juga turut hadir Bapak Widi selaku Kasi Trantib Kecamatan Pandak, Bapak Suryono selaku Bhabinkamtibnas  Pandak, dan juga Tim Pemadam Kebakaran dan BPDB  Kabupaten Bantul sebagai narasumber. Dalam sambutannya, Bapak Widi menyampaikan bahwa bencana tidak hanya berupa kebakaran, ada bermacam – macam, dan Pandak sebagai salah satu wilayah rawan bencana harus memiliki tim kesiapsiagaan bencana. Beliau juga berharap dengan adanya acara ini, bisa menambah kapasitas tim FPRB dalam melaksanakan tugasnya.

Pada inti acara, dipaparkan materi tentang kebencanaan oleh Bapak Yohanes Widiatmoko selaku tim satgas kebakaran BPBD Kabupaten Bantul. Bapak Moko menyampaikan bahwa bencana yang paling dekat dengan Kabupaten Bantul saat ini adalah angin kencang dan banjir karena sebentar lagi musim hujan akan tiba. Harapannya, tim FPRB Desa Wijirejo sebagai garda terdekat di wilayah Wijirejo harus menyiapkan diri untuk merespon bencana yang sedang dan akan terjadi di wilayah Desa Wijirejo.

Bapak Moko juga menyampaikan jika terjadi bencana alam serta  membutuhkan bantuan dari Pemadam Kebakaran dan BPDB Kabupaten Bantul, dapat menghubunginomor telepon 368222/6462100 atau nomor 112 (Bebas pulsa). Beliau juga menyampaikan bahwa dalam merespon kebencanaan yang terjadi diBantul, timnya tidak melakukan pemungutan biaya apapun.

Setelah pemaparan materi kebencanaan selesai, acara dilanjutkan dengan simulasi kebarakan menggunakan alat disekitar rumah atau menggunakan alat yang mudah dijumpai di wilayah pemukiman. Simulasi yang dilakukan berupa simulasi kebakaran yang disebabkan oleh kebocoran gas, simulasi pemadaman api menggunakan selimut basah, serta simulasi pemadaman kebakaran menggunakan daun, pasir, dan lain sebagainya.

Acara kemudian ditutup pada pukul 11.30WIB dengan simulasi kebakaran antar kelompok tim FPRB yang sudah dibagi. Setelah acara selesai, anggota tim FPRB mengaku sangat senang dengan diadakannya pelatihan dan simulasi ini karena dapat menambah wawasan dan kapasitas mereka tentang kebencanaan dan juga menambah kemampuan mereka dalam merespon bencana khususnya kebakaran yang mungkin berpotensi terjadi disekitar mereka. *Yudi, Elly-ed.Nursapti